Layu

Kemarau kelewat memaparnya

hingga ketika embun pertama dipagi hari

tak cukup untuk memberinya harapan.

dia begitu letih

untuk sekedar bertahan di ranting kecil itu,

dan hanya mampu menatap tanah

dimana peristirahatan abadinya kelak

bila angin meniup sedikit kencang.

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Tinggalkan komentar